Minggu, Oktober 14, 2018

Sabtu, November 11, 2017

Tematik : Field Trip & Work Shop

     Hari demi hari, tantangan dan sekaligus tuntutan dunia semakin kompleks. Perubahan setiap kejadian yang terjadi dalam tata kehidupan saat ini bukan hanya menuntut setiap pengelola pendidikan untuk selalu bersikap responsif, akan tetapi juga antisipatif. Kebijakan, visi-misi, hingga menejemen pendidikan dalam hal ini ialah manajemen pembelajaran sudah selayaknya dikemas sebaik mungkin agar lebih efektif, efisien, serta menyenangkan. Upaya untuk mewujudkan proses pembelajaran yang demikian itu tentunya perlu selalu mengedepankan dan memperhatikan jumlah aspek kecerdasan anak didik.


     Sebagaimana diketahui bahwa upaya untuk mengembangkan sejumlah kecerdasan anak tersebut tidaklah mudah. Daya imaji, kreativitas, serta inovasi pendidik dituntut keras untuk berpacu dalam mewujudkan kecerdasan-kecerdasan tersebut. Adapun satu diantara sekian banyak jalan yang dapat ditempuh adalah dengan perubahan metode belajar. Kesadaran untuk selalu merubah metode pembelajaran pendidik telah diamanatkan dengan jelas dalam konstitusi yang bersifat mengikat.

     Dalam hal ini, pendidik di samping dituntut memiliki .... kompetensi profesional (penguasaan materi), juga kompetensi pedagogik. Jika pada tahun 1990an, paradigma pendidik lebih didominasi oleh paradigma lama, maka untuk saat ini guru didorong untuk lebih menggunakan paradigma baru. Paradigma lama lebih menempatkan proses belajar di dalam kelas, mencatat, dan lain sejenisnya. Sementara paradigma baru cenderung merevisi dan bahkan mereformasi bahwa pembelajaran bukan hanya dapat dilakukan didalam kelas (in door), melainkan di luar kelas (out door). Banyak sekali keanekaragaman alam (flora dan fauna) ciptaan Tuhan, situs-situs sejarah, dan lain sebagainya yang dapat dijadikan sebagai media belajar yang efektif dan menyenangkan bagi anak didik.
     


Pasar Seni Gabusan (Pusat Kerajinan dan Souvenir) merupakan salah satu tempat yang dapat dijadikan sebagai wacana kunjungan study tour dan media pembelajaran anak didik. Pasar Seni Gabusan terdapat kurang lebih 400 pengrajin dari 16 los yang terdiri dari 360 kavling kerajinan dan furniture dengan luas area 4,5 ha. Selain lahan parkir yang luas juga lavatory yang memadai untuk rombongan dan arena bermain juga taman yang luas dan nyaman sebagai tempat istirahat. Terdapat kerajinan Batik, kerajinan Kulit, kerajinan Perak dan Logam, kerajinan Kayu, kerajinan Batu keramik dan terracotta, kerajinan Bambu dan Lukisan. Jarak tempuh dari Pusat Kota Yogyakarta sekitar 9,5 km satu jalur ke arah obyek wisata pantai Parangtritis. Lewat metode learning by experience, proses belajar tentu akan lebih efektif dan menyenangkan. Dengan metode demikian sasaran capaian belajar pun tidak hanya pada aspek kognisi, tetapi juga afeksi dan psikomotor. Oleh sebab itu kegiatan ini di anggap penting untuk diselenggarakan, sebagai wujud perubahan metode belajat sekaligus menumbuhkan kecerdasan anak didik terdapat beberapa workshop pelatihan, dimana pengrajin bisa langsung menjadi tutor dan para siswa bisa membawa hasil dari kerajinannya.
Cetak Halaman Ini
Selengkapnya...

Gambar Thumbnailgambar besar Gambar Thumbnailgambar besar Gambar ThumbnailGambar Thumbnail
FellowEquality.com
Free Web Hosting with Website Builder