Rabu, Maret 12, 2008

Internet bagi Anak : Manfaat dan Tantangan

Pada tahun pertama saya di Brisbane, saya sudah langganan broadband dan sdh merasakan manfaat luar biasa dari Internet. Antara lain saya terbantu menfasilitasi anak saya belajar bahasa Inggris. Apalagi Fida yg tidak mau (belum siap) ke childcare pada tahun pertama kami di sini. Saya tidak pernah percaya diri mengajari bahasa Inggris pada anak saya dan Internetlah yg menjadi alat ampuh bagi saya dalam membantu anak saya (usia 5 dan 3 tahun) belajar bahasa Inggris.
Website (http://www.abc.net.au/children/ dan http://www.starfall.com/n/level-a/learn-to-read/play.htm?f/) sangat membantu dia mengenal dan memperkaya wawasannya.
Website lainnya bisa dilihat di blog Fika http://www.fika.maesuri.com/
Ternyata, banyak juga tantangan yang kami hadapi sebagai orang tua dalam menghadapi anak yg sudah hidup di lingkungan Internet.

Pertama, mungkin karena keterbatasan anak saya tentang Internet, maka sebelum-sebelumnya saya merasa tidak ada masalah dengan Internet bagi mereka. Mengapa? karena mereka-mereka mengakses website-website yang telah saya siapkan/pilih di favourit/Bookmark (hampir ratusan website hasil seleksi saya).

Saat ini suasananya sudah agak lain. Mungkin karena pengalamannya dengan Internet, keterampilan atau pemahaman tentang penggunaan Internet menjadi semakin meluas. Seingat saya, dulu saya sering menemukan Fika menulis di Blog (pilihan dan idenya sendiri). Entah sudah berapa blog yg dibuatnya pakai blogspot dan wordpress. Bukankah ini menggembirakan? wong ibunya saja baru belajar nulis saat di Perguruan tinggi, sedangkan Fika masih kelas 2 SD, sudah rajin nulis.
Nah, akhir-akhir ini, bermainnya dengan Internet semakin banyak. Website yg dulunya utk belajar seperti di bawah ini sudah jarang ditengok.
- Lego: http://www.lego.com/eng/create/activities/junkbot2/default.asp?x=x
- Belajar ngetik: http://www.powertyping.com/rain.shtml
- Interactive math game: http://www.woodlands-junior.kent.sch.uk/maths/measures.htm#Time
- Groovy math: http://www.beenleigss.eq.edu.au/requested_sites/mathsbyoutcome/index.html

Yg diakses akhir-akhir ini antara lain:
website Barbie, Bratz, mini clip, tamagochi, miniclip dll. Fika dan adiknya dengan gampangnya pakai google dengan menggunakan kata kunci favoritnya. Bahkan beberapa hari lalu, youtube (http://www.youtube.com/) digunakan untuk nonton barbie, bratz dll. Ketika saya tanya, kok bisa????? Dengan entengnya, dulu kan Ibu ngasih lihat youtube, ya saya search saja youtube lalu di website itu saya search lagi!!!
Sang adik pun (yg belum tahu menulis dan membaca) sering minta kakak ngetik kata kunci pilihannya di Google atau di youtube.

Tantangan lain bagi saya adalah, bahwa saya butuh waktu untuk menganalisis sejauh mana sih manfaat dan kerugian mengakses website2 yang kesan saya lebih banyak bermainnya. Karena boleh jadi, yg saya anggap mainan, justru sangat positif.
Celakanya, karena terbatasnya waktu, kadang-kadang cari amannya saja. Saya arahkan saja misalnya ke http://www.kindersite.org/Directory/DirectoryFrame.htm yg memuat ribuan educational websites di sana. Atau saya arahkan ke main blog saya http://journey.maesuri.com/ dan mereka sudah tahu dimana saya tempatkan links buat mereka.

Hal lain lagi, kedua anak saya senang/betah di rumah. Kadang-kadang yg kecil mau tinggal di rumah saja karena toh dirumah dia bisa main. Atau keduanya protes kalau kami mau jalan-jalan ke toko atau ke pasar. Apalagi jika Sabtu dan Minggu diajak jalan terus. Saya menduga senangnya tinggal di rumah karena di rumah terdapat banyak pilihan kegiatan: menggambar, menulis, menonton TV, bermain dengan ayah dan ibunya dan lebih tepatnya lagi bermain komputer (khususnya dengan Internet). Karena kami tahu bahwa mereka cinta banget dengan komputer, maka kadang-kadang, perilaku mereka yg kami tidak setujui (misal bertengkar antar adik kakak) dihukum dengan cara keduanya tidak boleh main komputer. Kami tahu teori bahwa menghukum seperti ini kurang tepat tapi terus terang tahu teori tidak selalu berarti kita mampu menerapkannya setiap saat.

Sejauh ini sih saya belum melihat efek negatif secara jelas dari Internet bagi keduanya. Apalagi saya sering memberitahu mereka bahaya Internet, sehingga kadang2 untuk mengupload program nanya dulu karena mereka tahu bahaya virus. Mereka sdh dapat bayangan hal-hal berbahaya apa saja dari Internet.
Namun demikian, Internet menjadi tantangan tersendiri. Kalau saja sekarang, dia begitu gampangnya pakai google, begitu baca majalah, atau brosur atau mainan yg disana ada website, mereka pun tinggal ngetik websitenya. Marketing ada di depan matanya, segala hal sudah diujung jarinya! Untungnya mereka sudah aware juga soal marketing. Misalnya ketika saya lagi lihat brosur atau berkomentar seakan mau beli, mereka ngasih peringatan “Mum, that’s marketing!!!”

Nah, hal yg menggembirakan, dalam dua hari ini ada hal positif terjadi. Dari menghadiri konferensi QSITE at Moreton Bay College Jumat lalu, saya baru tahu sebuah website puzzle yg sangat bagus http://www.jigzone.com/ . Saya beri reward bagi mereka. Setiap menyelesaikan satu puzzle, saya janjikan hadiah uang, yg paling sederhana dapat 5c, 10c dst. Mereka bahkan sudah mencoba puzzle yg lumayan kompleks hingga 50-an pieces dan ini saya hargai 100c atau 1 dollar. Jadi mereka sangat antusias dan mencatat sendiri uang perolehannya di buku diary masing2. Ternyata saya amati, mereka semakin senang dengan website ini apalagi mereka bisa mengupload foto mereka untuk dibuat puzzle. Mungkin teman-teman sudah banyak yg tahu website ini, saya merasa website ini sangat besar manfaatnya untuk exercise otak dan buat hiburan.

Pertanyaan:
Bagaimana pengalaman teman-teman menghadapi anak yg senang mengakses Internet
?.

copy posted by Sitti Maesuri
Selengkapnya...

Internet dan pembelajaran

Website ini dikerjakan oleh 3 anak SD kelas 6, membuat presentasi tentang perkembangan komputer.

Mengapa saya tertarik memposting ini?
Karena banyak contoh pembelajaran yang menggunaakan Internet dengan tidak mengoptimalkan daya pikir (contoh, siswa2 hanya copy paste informasi).
Tapi contoh ini menunjukkan secara jelas tujuan pembelajaran:

  • bagaimana mereka harus melakukan penelitian
  • bagaimana mereka harus berbagi tugas
  • bagaimana mereka harus mengkomunikasikan secara jelas kepada dunia
  • bagaimana mereka harus memberikan sumber-sumber yang ada.

Dengan membaca website mereka [klik di sini], saya begitu mendapatkan imaginasi baru tentang teknologi yang canggih.
Saya berpikiran, wah enak juga ya kalau suatu saat saya tinggal membawa pulpen yang bisa berfungsi ganda:

  • bisa saya arahkan sinarnya ke meja sehingga menyiapkan keyboard buat saya
  • bisa saya arahkan sinarnya ke dinding, untuk berfungsi sebagai monitor komputer atau layar data projector
  • bisa saya pakai nulis dengan cara fleksibel

Loh ini mimpi kali ya??????
Tapi siapa yang tahu?
Mimpi saya yang dulu tentang teknologi, ternyata sudah sebagian terwujud saat ini.
By the way, hal yang lebih utama dari semua itu adalah, bahwa kehidupan ini telah banyak berubah! Kita dihadapkan pada dunia baru, yaitu dunia yang diwarnal oleh sistem digital! Bagaimana kita menghadapi era digital ini? Bagaimana mempersiapkan siswa atau anak kita menghadapi era digital?

copy posted by Sitti Maesuri at 1:45 PM

Selengkapnya...

Gambar Thumbnailgambar besar Gambar Thumbnailgambar besar Gambar ThumbnailGambar Thumbnail
FellowEquality.com
Free Web Hosting with Website Builder